Jumat, 17 April 2020

Pandemi COVID-19 (2019冠状病毒病)

Pandemi koronavirus 2019–2020


Pandemi koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 15 April 2020, lebih dari 2.000.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan teritori, mengakibatkan lebih dari 120.000 kematian dan lebih dari 400.000 kesembuhan.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang. Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat berupa pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.

Upaya untuk mencegah penyebaran virus termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Upaya ini termasuk karantina Hubei, karantina nasional di Italia dan di tempat lain di Eropa, serta pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan, berbagai penutupan perbatasan negara atau pembatasan penumpang yang masuk, penapisan di bandara dan stasiun kereta, serta informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi lokal. Sekolah dan universitas telah ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih dari 1,2 miliar siswa.

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau pembatalan acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.

Pandemi koronavirus 2019–2020



















Pasien yang dirawat di Teheran
فارسی: بخش ویژه «بیماران کرونا» بیمارستان امام خمینی
Coronavirus patients at the Imam Khomeini Hospital in Tehran, Iran
paziente affetto da COVID-19 all'ospedale Imam Khomeini in Tehran, Iran
pasiente afeto da COVID-19 al'ospedale Imam Khomeini in Tehran, Iran
Patients atteints du coronavirus à l'hôpital Imam Khomeini de Téhéran en Iran
在伊朗接受治療的感染患者

Gugus penanganan wabah pemerintah Italia
2020 Italian government task force to face coronavirus outbreak.
意大利政府召开专责小组紧急会议应对冠状病毒疫情。


Disinfeksi kendaraan di Taipei
蔡總統視導33化學兵群

Pemeriksaan kesehatan di Bandara Linate di Milan 
Milano, 6 febbraio 2020 – Volontari di protezione civile impegnati nei controlli sanitari all'aeroporto "Milano Linate".
米蘭,2020年2月6日-民防志願者在“米蘭利納特”機場進行健康檢查。
เจ้าหน้าที่/อาสาสมัครวัดอุณหภูมิร่างกายที่สนามบินเมืองมิลานในวันที่ 6 กุมภาพันธุ์ 2563



Rak kosong pada supermarket di Australia akibat pembelian panik
Supermarket shelves that stock dry pasta varieties are almost empty due to panic-buying as the result of the COVID-19 coronavirus outbreak. This was taken at a Woolworths supermarket in Melbourne, Australia.
澳大利亚墨尔本一超市出现抢购潮,货架被清空




Epidemiologi

Daftar negara dan teritori pandemi penyakit koronavirus 2019–2020

Hingga 18 April 2020 (UTC) Sumber: worldometer
 
Negara/wilayah
Kasus terkonfirmasi
Korban jiwa
Sembuh
 Amerika Serikat
710.031
37.158
60.510
 Spanyol
188.093
19.613
74.797
 Italia
172.434
22.745
42.727
 Prancis
147.969
18.681
34.420
 Jerman
139.041
4.193
81.800
 Britania Raya
108.692
14.576
344
 Daratan Tiongkok
82.719
4.632
77.944
 Iran
79.494
4.958
54.064
 Turki
78.546
1.769
8.631
 Belgia
36.138
5.163
7.961
 Brasil
34.221
2.171
14.026
 Rusia
32.008
273
2.590
 Kanada
31.927
1.310
10.325
 Belanda
30.449
3.459
250
 Swiss
27.078
1.325
16.400
 Portugal
19.022
657
519
 Austria
14.586
410
9.704
 Irlandia
13.980
530
77
 India
13.835
452
1.777
 Peru
13.489
300
6.541
 Swedia
13.216
1.400
550
 Israel
12.982
251
3.126
 Korea Selatan
10.635
230
7.829
 Chili
9.252
116
3.621
 Jepang
9.231
190
935
 Polandia
8.379
332
866
 Ekuador
8.225
403
838
 Rumania
8.067
411
1.508
 Arab Saudi
7.142
87
1.049
 Denmark
7.073
336
3.389
 Pakistan
7.025
135
1.765
 Norwegia
6.937
161
32
 Meksiko
6.875
546
2.125
 Australia
6.526
65
3.821
 Republik Ceko
6.499
173
1.174
 Uni Emirat Arab
6.302
37
1.188
 Indonesia
5.923
520
607
 Filipina
5.878
387
487
 Serbia
5.690
110
534
 Malaysia
5.251
86
2.967
 Singapura
5.050
11
708
 Belarus
4.779
42
342
 Qatar
4.663
7
464
 Ukraina
4.662
125
246
 Republik Dominika
4.126
200
215
 Panama
4.016
109
98
 Finlandia
3.489
82
1.700
 Luksemburg
3.480
72
579
 Kolombia
3.233
144
550
 Mesir (termasuk  MS River Anuket)
2.844
205
646
 Afrika Selatan
2.783
50
903
 Thailand
2.700
46
1.689
 Argentina
2.669
123
666
 Maroko
2.564
135
281
 Aljazair
2.418
364
846
 Moldova
2.264
55
276
 Yunani
2.224
108
269
 Bangladesh
1.838
75
58
 Kroasia
1.814
36
600
 Hongaria
1.763
156
207
 Islandia
1.754
9
1.224
 Bahrain
1.740
7
725
 Kuwait
1.658
5
258
 Kazakhstan
1.546
17
347
 Irak
1.482
81
906
 Estonia
1.459
66
174
 Selandia Baru
1.409
8
816
 Uzbekistan
1.390
4
140
 Azerbaijan
1.340
15
528
 Slovenia
1.304
66
174
 Armenia
1.201
17
297
 Bosnia dan Herzegovina
1.199
46
320
 Lithuania
1.149
33
210
 Makedonia Utara
1.117
49
139
 Oman
1.069
6
176
 Slovakia
1.949
9
176
 Hong Kong
1.022
4
533
 Kamerun
996
22
164
 Kuba
923
31
192
 Afghanistan
906
30
99
 Bulgaria
846
41
141
 Tunisia
822
37
43
 Siprus
750
12
77
 Djibouti
732
2
76
 Diamond Princess
712
13
644
 Andorra
696
35
191
 Pantai Gading
688
6
193
 Latvia
682
5
88
 Libanon
668
21
86
 Kosta Rika
642
4
74
 Ghana
641
8
83
 Niger
584
14
90
 Burkina Faso
542
32
226
 Albania
494
25
251
 Uruguay
493
9
272
 Kirgistan
449
5
78
Kepulauan Channel
447
15
69
 Honduras
419
31
9
 Nigeria
407
12
108
 Guinea
404
1
31
 Yordania
401
7
250
 Malta
399
3
44
 Bolivia
397
28
7
 Taiwan
395
6
137
 San Marino
393
36
53
Réunion
391
0
40
 Palestina
374
2
63
 Mauritius
324
9
51
 Senegal
314
2
183
 Georgia
306
3
69
 Montenegro
288
4
46
 Vietnam
268
0
171
 Pulau Man
256
2
141
 RD Kongo
254
21
21
 Sri Lanka
238
7
63
 Kenya
225
10
53
Mayotte
217
3
69
 Venezuela
197
9
111
 Guatemala
196
5
19
 Kepulauan Faroe
184
0
157
 Paraguay
174
8
30
 Guadeloupe
145
8
67
 El Salvador
137
6
22
 Brunei Darussalam
136
1
107
 Gibraltar
129
0
84
 Rwanda
126
0
26
 Kamboja
122
0
77
 Trinidad dan Tobago
113
8
16
 Madagascar
106
0
20
 Mali
105
9
22
 Monako
93
1
6
 Aruba
86
0
27
 Liechtenstein
77
1
55
 Makau
28
0
10
 Guyana
23
1
0
 Jamaika
21
1
2
 Togo
20
0
1
 Barbados
18
0
0
 Maladewa
13
0
0
 Jersey
10
0
0
 Ethiopia
7
0
0
 Guinea Khatulistiwa
6
0
0
 Mongolia
6
0
0
 Seychelles
6
0
0
 Tanzania
6
0
0
 Guyana
4
0
0
 Botswana
6
0
0
 Nepal
5
0
1
 Bahama
3
0
0
 Gabon
3
0
0
 Laos
3
0
0
 Myanmar
3
0
0
 Kongo
3
0
0
 Namibia
3
0
0
 Benin
2
0
0
 Liberia
2
0
0
 Haiti
2
0
0
 Mauritania
2
0
0
 Saint Lucia
2
0
0
 Sudan
2
1
0
 Zambia
2
0
0
 Antigua dan Barbuda
1
0
0
 Bhutan
1
0
0
 Chad
1
0
0
 Eswatini
1
0
0
 Fiji
1
0
0
 Guernsey
1
0
0
 Kongo
1
0
0
 Kota Vatikan
1
0
0
 Libya
1
0
0
 Papua Nugini
1
0
0
 Republik Afrika Tengah
1
0
0
 Saint Vincent dan Grenadine
1
0
0
 Somalia
1
0
0
 Suriah
1
0
0
 Suriname
1
0
0
 Timor-Leste
1
0
0
 Zimbabwe
1
0
0
Total
2.222.580
152.289
567.1522


Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019. Gejala awal mulai bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8 Desember 2019. Pasar ditutup tanggal 1 Januari 2020 dan orang-orang yang mengalami gejala serupa dikarantina. Kurang lebih 700 orang yang terlibat kontak dengan terduga pengidap, termasuk +400 pekerja rumah sakit, menjalani karantina. Seiring berkembangnya pengujian PCR khusus untuk mendeteksi infeksi, 41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus korona SARS-CoV-2, dua orang di antaranya suami-istri, salah satunya belum pernah ke pasar, dan tiga orang merupakan anggota satu keluarga yang bekerja di toko ikan. Korban jiwa mulai berjatuhan pada 9 Januari  dan 16 Januari 2020.


Ilmuwan China menemukan bukti terbaru terkait asal dari virus corona. Berdasarkan analisis data genomik dari 93 sampel, virus corona ternyata juga berasal dari wilayah lain di luar Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Awalnya virus corona diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Namun, hasil penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Lembaga Penelitian Otak China mengatakan, virus corona berasal dari tempat lain.

Mengutip dari Kompas.com, tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin mengurutkan data genomik akan 93 sampel SARS-Cov-2 alias virus corona dari 12 negara. Tujuan dilakukan penelitian untuk melacak sumber infeksi dan memahami penyebarannya.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat penyebaran cepat terjadi di Pasar Huanan Seafood di Wuhan, terjadi pula dua ekspansi populasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.

Penelitian ini juga dipublikasikan di situs institut penyelenggara tersebut. Pada penelitian itu, kemungkinan penyebaran virus dimulai dari orang ke orang bukan pada awal Desember 2019, bahkan sejak akhir November 2019.

Studi ini mengetahui apakah benar Pasar Huanan Seafood menjadi satu-satunya tempat kelahiran virus corona dianggap sangat penting untuk menemukan sumber aslinya.

Tim peneliti pun juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemi dan mencegah penyebarannya lagi.

Para ilmuwan juga mengatakan, walaupun Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) telah meningkatkan level penyebaran virus corona pada tingkat 2 sejak 6 Januari 2020, informasinya masih belum tersebar secara menyeluruh.

"Sebenarnya jika peringatan itu sudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, angka infeksi secara nasional dan global tidak akan tinggi," kata tim peneliti yang dilansir dari Kompas.com.

Tim peneliti juga menegaskan, jika peringatan itu diikuti, jumlah penyebaran dari pertengahan sampai akhir Januari 2020 pasti dapat berkurang.





Kasus yang dikonfirmasi di luar daratan Tiongkok termasuk 3 wanita dan 1 pria di Thailand, dua pria di Hong Kong, dua pria di Vietnam, satu pria di Jepang, satu wanita di Korea Selatan, satu pria di Singapura, satu wanita di Taiwan dan satu pria di Amerika Serikat. Angka-angka ini didukung oleh para ahli seperti Michael Osterholm.

Pada 17 Januari, sebuah kelompok Imperial College London di Inggris menerbitkan perkiraan bahwa terdapat 1.723 kasus (interval kepercayaan 95%, 427–4.471) dengan timbulnya gejala virus tersebut pada 12 Januari 2020. Perkiraan ini didapat berdasarkan pola penyebaran awal dari virus 2019-nCoV ke Thailand dan Jepang. Mereka juga menyimpulkan bahwa "penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan tidak harus dikesampingkan". Ketika kasus-kasus selanjutnya terungkap, mereka kemudian menghitung ulang bahwa "terjadi 4.000 kasus 2019-nCoV di Kota Wuhan … mulai timbul gejala pada 18 Januari 2020".

Pada 20 Januari 2020, Tiongkok melaporkan peningkatan tajam dalam kasus ini dengan hampir 140 pasien baru, termasuk dua orang di Beijing dan satu di Shenzhen. Per 3 Maret 2020, jumlah kasus yang dikonfirmasi laboratorium mencapai 93.000 kasus, yang terdiri dari lebih dari 80.000 kasus di daratan Tiongkok, dan sisanya di beberapa negara lainnya.

Perkembangan kasus di Tiongkok
2020 coronavirus patients in China
Patients du Coronavirus de 2020 en Chine.
Çin'deki 2020 koronavirüsü hastaları




Plot skala logaritma dari kasus dan kematian yang terkonfirmasi 
menunjukkan epidemi berada dalam fase eksponensial.

Penyebab


Artikel utama: SARS-CoV-2

Filogenetik dan taksonomi


Virus korona baru awalnya disimbolkan 2019-nCoV oleh WHO, dengan huruf n yang berarti novel atau baru, dan CoV yang berarti coronavirus atau virus korona. Virus ini tergolong dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae, dan genus Betacoronavirus (Beta-CoV). Genus betacoronavirus terdiri atas empat garis keturunan (subgenus), di mana 2019-nCoV bersama dengan SARS-CoV digolongkan dalam garis keturunan B (subgenus Sarbecovirus). Virus 2019-nCoV merupakan spesies ketujuh dalam keluarga Coronaviridae yang mampu menginfeksi manusia, selain 229E, NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV, dan SARS-CoV. Pada 11 Februari 2020, Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) memberi nama virus ini koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2, disingkat SARS-CoV-2) yang merupakan galur dalam spesies SARS-CoV.

Coronaviridae
 






Coronavirus
Coronaviruses are a group of viruses that have a halo, 
or crown-like (corona) appearance 
when viewed under an electron microscope. 
 
 
 
Komposisi genom virus ICTV positive-sense single-stranded RNA virus
 
Taksonomi
 
Superdomain Biota
Kerajaan Virus
Realm Riboviria
Ordo Nidovirales
Famili Coronaviridae
 
 
Subfamili dan genus
  • Letovirinae
    • Alphaletovirus
  • Orthocoronavirinae
    • Alphacoronavirus
    • Betacoronavirus
    • Deltacoronavirus
    • Gammacoronavirus
 
Coronaviridae adalah keluarga dari virus RNA dengan untaian tunggal, amplop virus, dan sense-positif. Genom virus ini panjangnya 26-32 kb. Partikel-partikel coronaviridae biasanya didekorasi dengan permukaan yang besar (berukuran ~20 nm), berbentuk seperti kelopak atau "club" (kartu keriting dalam kartu remi atau "peplomer" atau "spike" yang bermakna tajam seperti paku atau duri), yang dalam mikrograf elektron dari partikel bola, tampak seperti gambar korona. Anggota keluarga ini disebut coronavirus.

Transmisi


Virus korona ditularkan melalui rute feses-oral, sekresi pernapasan, kontak pribadi atau tangan menyentuh permukaan yang terdapat virus korona di atasnya, kemudian tangan tersebut menyentuh mata, hidung, atau mulut seseorang sebelum tangan tersebut dicuci.

Genom SARS-CoV-2 telah berhasil diisolasi. Virus ini memiliki RNA dengan panjang sekitar 30 ribu pasangan basa. Urutan genom menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 memiliki tingkat kesamaan dengan SARS-CoV sebesar 79,5% dan dengan virus korona kelelawar sebesar 96%. Sejumlah genom SARS-CoV-2 telah diisolasi dan dilaporkan termasuk BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-01/2019, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-04/2020, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-05/2019, BetaCoV/Wuhan/WIV04/2019, dan BetaCoV/Wuhan/IPBCAMS-WH-01/2019 dari Institut Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Virus, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC Tiongkok), Institut Biologi Patogen, dan Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.



Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok atau Chinese Center for Disease Control and Prevention (CCDC) (Hanzi: 中国疾病预防控制中心) adalah perwakilan dari Komisi Kesehatan Nasional yang berpusat di Beijing, Tiongkok. CCDC bertugas untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat dengan memberikan informasi untuk meningkatkan kepastian kesehatan, dan mempromosikan kesehatan melalui kemitraan dengan departemen kesehatan provinsi dan organisasi lainnya.

CCDC fokus secara nasional pada pengembangan dan penerapan pencegahan serta pengendalian penyakit (terutama penyakit infeksi), kesehatan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, promosi kesehatan, pencegahan terjadinya cedera dan pendidikan kesehatan yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan rakyat di Tiongkok.

Kepemimpinan


George F. Gao menjabat sebagai direktur jenderal. Dia berkontribusi dalam studi penularan patogen antar spesies. Dia juga mengorganisir Hari Flu Dunia pertama pada 1 November 2018, dalam rangka memperingati seratus tahun Epidemi influenza 1918-1919. Sekaligus merupakan peringatan 15 tahun wabah sindrom pernapasan akut berat (SARS), yang menyebabkan Tiongkok memprioritaskan investasi dalam sistem kesehatan masyarakat.





Institut Virologi Wuhan (WIV; Hanzi: 中国科学院武汉病毒研究所; Pinyin: Zhōngguó Kēxuéyuàn Wǔhàn Bìngdú Yánjiūsuǒ) adalah sebuah lembaga penelitian virologi terbaik di Tiongkok dan memiliki laboratorium keselamatan biologi dengan level tertinggi di Asia. Institut Virologi Wuhan yang terletak di Distrik Wuchang, Wuhan, Provinsi Hubei, merupakan bagian dari lembaga penelitian milik negara, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences (CAS)).

Pada tahun 2015, Institut Virologi Wuhan mengoperasikan laboratorium keselamatan biologi level 4 (BSL-4) pertama di Tiongkok daratan, dengan biaya sekitar $44 juta dan selesai dalam waktu lebih dari sepuluh tahun sejak konsepsinya pada tahun 2003. Institut ini telah diselubungi oleh rumor dan kontroversi sejak merebaknya wabah koronavirus baru, termasuk virus yang direkayasa secara buatan atau bocor dari laboratorium institut tersebut.


Rumah Sakit Jinyintan Wuhan adalah rumah sakit umum, selain sebagai rumah sakit darurat rujukan, di Distrik Dongxihu, kota Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, di bawah pengawasan langsung Komisi Kesehatan Munisipal Wuhan. Awalnya, rumah sakit ini bernama "Pusat Perawatan Medis Wuhan", yang dibentuk dengan menggabungkan tiga rumah sakit Wuhan: Rumah Sakit Penyakit Menular Wuhan, Rumah Sakit Tuberkulosis Wuhan, dan Rumah Sakit Tuberkulosis Kedua Wuhan. 
 

Penyebaran


Angka reproduksi dasar untuk penularan virus dari manusia ke manusia diperkirakan antara 2 dan 4. Jumlah tersebut menggambarkan berapa banyak makhluk hidup yang baru terinfeksi yang kemungkinan menularkan virus dalam populasi manusia. Virus korona baru telah dilaporkan mampu mengirimkan rantai hingga empat orang sejauh ini.

Pada 22 Januari 2020, para ilmuwan dari Universitas Peking, Universitas Kedokteran Tradisional Tiongkok Guangxi, Universitas Ningbo dan Sekolah Tinggi Teknik Biologi Wuhan menerbitkan sebuah artikel setelah melihat "manusia, kelelawar, ayam, landak, trenggiling, dan dua spesies ular", yang menyimpulkan bahwa "2019-nCoV tampaknya merupakan virus rekombinan antara koronavirus kelelawar dan koronavirus yang asalnya tidak diketahui"... dan ..."ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk virus 2019-nCoV" yang kemudian menyebar ke manusia. Beberapa ilmuwan lain berpendapat bahwa 2019-nCoV dikembangkan sebagai hasil dari "virus gabungan antara kelelawar dan ular.

Artikel pracetak yang dipublikasikan pada tanggal 23 Januari 2020 di jurnal bioRxiv yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Universitas Akademi Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka menunjukkan bahwa 2019-nCoV 96% identik di tingkat genom secara keseluruhan dengan koronavirus kelelawar.

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa virus 2019-nCoV masuk ke tubuh manusia melalui Reseptor ACE 2, sama seperti virus SARS.

Karakteristik penyakit


Gejala pada presentasi klinis


Gejala yang dilaporkan termasuk demam pada 90% kasus, kelelahan dan batuk kering pada 80% kasus, dan sesak napas 20%, dengan gangguan pernapasan 15%. Sinar-X pada dada menunjukkan tanda-tanda di kedua paru-paru. Tanda-tanda vital umumnya stabil pada saat masuknya mereka yang dirawat di rumah sakit. Tes darah biasanya menunjukkan jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia dan limfositopenia).

Uji diagnostik


Pada 15 Januari 2020, WHO menerbitkan protokol pengujian diagnostik untuk 2019-nCoV, yang dikembangkan oleh tim virologi dari Rumah Sakit Charité di Jerman.

Kekhawatiran akan kurangnya laporan


Karena kurangnya tenaga medis dan peralatan medis di daerah yang terkena wabah, banyak rumah sakit gagal mengidentifikasi kasus virus korona sementara banyak pasien dengan gejala mirip virus korona diberi label sebagai "pneumonia berat". Kebetulan, banyak dari mereka yang mengalami gejala virus 2019-nCoV memutuskan untuk tinggal di rumah daripada pergi ke rumah sakit karena waktu tunggu yang lama dan kondisi yang sempit. Oleh karena itu, peneliti dari Northeastern University dan Imperial College London memperkirakan bahwa jumlah kasus ini mungkin lima atau 10 kali lebih besar dari yang dilaporkan.

Kekhawatiran tambahan terjadi karena penanganan Tiongkok pada peristiwa merebaknya SARS pada tahun 2003, di mana pemerintah Tiongkok menyembunyikan pasien yang terinfeksi dari inspektur WHO dan melaporkan jumlah kasus SARS yang tidak dilaporkan.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar